Minggu, 13 Mei 2012

Resensi Buku: Till We Meet Again





Judul: Till We Meet Again 
Penulis: Yoana Dianika
Penerbit: GagasMedia
Tahun terbit: 2011
Halaman: 294 hlm


Yoana Dianika lahir tanggal 18 Januari, ia merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara. Seorang mahasiswi lulusan Sastra Jepand di UNAIR. Novel 'Till We Meet Again' merupakan novel pertamanya yang memenangkan juara 3 di dalam kompetisi '100% Roman Indonesia'. 


berikut adalah sinopsis yang teretulis di cover belakang buku--



Saat pertama kali aku melihat dia hari itu, aku sudah berbohong beberapa kali.
Aku bilang, senyumannya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil di dalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. Karena dia aku jadi ingin mengulang waktu.
Dan suatu hari, kami bertemu lagi.


Di saat berbeda, tetapi tetap dengan perasaan yang sama. Perasaanku melayang ke langit ketujuh karena bertemu lagi dengan dirinya. Jantungku berdetak lebih cepat seolah hendak meledak ketika berada di dekatnya. 
Aku menggigit bibir bawahku, diam-diam membatin,
 “Ah ini bakal jadi masalah. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta kepadamu,”


Apakah aku bisa sedetik saja berhenti memikirkan dirinya? Aku tak tahu harus berbuat apa. 
Aku jatuh cinta, tetapi ragu dan malu untuk menyatakannya.



--


Hal pertama yang membuat saya tertarik untuk membeli novel ini adalah covernya yang terlihat begitu klasik dan indah. 


Setting novel ini yang berada di Wina, Jerman patut diacungi jempol. Riset yang dilakukan Yoana Dianika berbuah pada penjelasan sangat detil yang terdapat di dalam novel tersebut mengenai Wina. Pembaca bisa embayangkan dengan jelas situasi dan tempat-tempat yang dikunjungi oleh tokoh-tokoh utama seperti Elena, Chris dan Hans. Seperti berada langsung di Wina. Selain itu riset mengenai musik klasik pun sangat mengesankan dan memberi banyak detil, Riset yang dilakukan Yoana patut diacungi jempol.


Selain itu, penjelasan mengenai detil dari fisik sangatlah jelas, pembaca bisa membayangkan bagaimana wujud dan rupa dari tokoh-tokoh tersebut. Cerita mengenai masa kecil Elena dan Chris pun sangatlah manis, walaupun sedikit klise namun cerita tersebut berhasil membuat pembaca tersenyum. Walaupun konflik yang terjadi kurang mencekam dan sedikit terlalu ringan tetapi Yoana berhasil membuat akhir cerita yang bisa memuaskan pembaca.Walaupun dengan keseluruhan yang sedikit klise dan bisa ditebak namun novel ini tetap menarik dan sangat cocok bagi target pembacanya yaitu remaja. Novel ini akan sangat berkesan bagi pecinta musik klasik dan cerita roman klasik bergenre 'fairytale'. 

2 komentar:

  1. Till we meet again.. sebuah novel romantis yang membuat saya sedikitnya mengenal tentang Wina..
    Jalan ceritanya sederhana tapi kata-kata nya membuat kita terhanyut dalam cerita tersebut.. sebuah pertemuan di masa lalu ternyata di pertemuakan kembali oleh takdir memang benar jodoh tidak akan kemana..
    Numpang promo ya jangan lupa juga buat berkunjung ke blog saya:
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal
    terimakasih sebelumnya

    BalasHapus